MEDIASELEKTIF.COM - Anggota DPRD Kota Medan Salomo T.R. Pardede, SE, MM mensosialisasikan Perda No. 7 tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah No. 6 tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan di kelurahan Kuala Bekala dan Harjosari Sabtu, Minggu (12,13/4/2025).
Dalam sambutannya Salomo yang Ketua Komisi 3 DPRD Kota Medan itu menekankan perlunya menjaga kebersihan lingkungan.
"Sampah adalah musuh kita, sampah bisa menimbulkan banyak penyakit dan bahaya banjir. Untuk itu kita perlu mendengarkan penjelasan bagaimana cara mengelola sampah agar menjadi sahabat kita," ungkap Salomo.
Selain itu katanya, Perda tersebut berisikan aturan dan sanksi.
"Ada sanksi untuk orang yang membuang sampah sembarangan," katanya.
Ratusan warga yg hadir terlihat antusias mengikuti sosialisasi yang dibawakan nara sumber Indra Utama Pohan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Antusiasme warga terlihat dari respon yang diberikan oleh Kendi, D. Silitonga, Sintua boru Habeahan. Terakhir Sintua boru Habeahan malah sudah memulai pembuatan pupuk kompos di rumahnya. Namun, sangat disayangkan masih saja ada warga yang membuang sampah sembarangan seperti yang dikeluhkan C. Manalu. Warga gang 8 Kuala Bekala itu mengatakan ada orang yang sengaja membuang sampah di samping rumahnya.
Sementara di kelurahan Harjosari, warga Jalan Subur 2 Joni Nasution mengatakan sudah mengolah sampah menjadi ekoenzim. Namun saat ini dia dan kelompoknya "Marturia" butuh mesin pencacah sampah.
Merespon pernyataan dan pertanyaan warga Indra Utama Pohan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemko Medan menyebutkan sangat senang karena warga di dua kelurahan itu sudah mempunyai kesadaran bahaya sampah dan sudah mau mengolah sampah menjadi barang yang berguna.
Untuk itu katanya DLH kota Medan akan mendukung niat warga untuk mendirikan bank sampah.
"Silahkan dibentuk pengurusnya nanti DLH akan memberikan surat keputusan (SK) kepengurusannya," ujar Indra. Sementara untuk warga yang sudah melakukan pengolahan sampah dan membutuhkan mesin pencacah dalam waktu dekat DLH akan segera menyiapkan dan mengirimnya ke alamat yang bersangkutan serta tidak dikutip bayaran, tuturnya.
Dan untuk keluarga C. Manalu akan segera dikoordinasikan dengan lurah setempat agar tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan dan sampah yang dibuang ke samping rumah warga segera dibersihkan. Namun, Indra meminta agar mengirimkan foto keadaan di rumah warga tersebut sebagai barang bukti.
"Sekarang sampah ada nilainya, dari pada dibuang sembarangan sebaiknya disimpan karena bisa dijual," ujarnya seraya mengajak warga untuk mendirikan bank sampah.
Direktur Bank Sampah Permata Hati DLH Kota Medan juga menjelaskan DLH saat ini bekerjasama dengan PT. Pegadaian. Bagi anak-anak pengurus bank sampah akan diberikan bea siswa oleh PT. Pegadaian.
Selain itu DLH juga akan memfasilitasi warga yang akan membuat bank sampah seperti mesin pengolah sampah menjadi pupuk kompos dan lain-lain.
Di akhir sosper, Salomo Pardede mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
"Sekarang masih musim hujan jadi jangan buang sampah di parit atau di sungai, bahaya banjir mengintai kita," ujarnya.
Dengan membuka bank sampah Bendahara Partai Gerindra kota Medan itu menyebutkan, selain menjaga kebersihan juga bisa menambah penghasilan warga, karena sampah yang dikumpulkan bisa dijual.
Usai Sosper mantan anggota DPRD Sumut 2 periode itu membagikan 3 voucher menginap di Hotel Danau Toba Internasional (HDTI) kepada 3 warga yang berhasil menjawab pertanyaan.
Turut hadir dalam acara tersebut Lurah Kelurahan Harjosari Edi Gunawan serta sejumlah kepala lingkungan.(Moe/MSC)