MEDIASELEKTIF.COM - Berkumpul bersama keluarga salah satu dari kenikmatan dunia. Siapa yang tidak bahagia dan gembira ketika berkumpul bersama keluarga. Momen bahagia tidak bisa digambarkan dan tergantikan dengan kawan atau pun sahabat
Contoh fenomena di Indonesia, ketika lebaran Idul fitri, kaum muslimin berusaha agar bisa berkumpul bersama keluarga dengan segala upaya. Misalnya menebus harga tiket mahal. Perjalanan jauh, macet. Bahkan melelahkan serta halangan dan rintangan lainnya. Semuanya ini dilakukan untuk bisa berkumpul bersama keluarga dan berbahagia bersama.
"Perlu diketahui, semua kenikmatan dan kebahagiaan yang diinginkan oleh manusia di dunia, akan ada di surga kelak," kata Ustadz Muhammad Alif Khalifah,SPd ketika menjadi Khatib Shalat Idul Fitri 1446 H di Masjid Jamik Al Qanitin, Skip Medan Petisah, Senin (31/3/2025).
Allah berfirman, “Di dalam surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta.” (Q.S. Fushshilat: 31)
"Kesamaan tersebut hanya ada pada nama, akan tetapi kenikmatannya tentu berbeda, jauh lebih nikmat di surga.Tentunya kenikmatan berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, juga telah disediakan oleh Allah,* ujar Muhammad Alif yang juga Aktivis Kemanusiaan di Indonesia, Yordania, Turki, Mesir dan Palestina ini.
Ustad Muhammad Alif menyebutkan, Allah berfirman, yang artinya “(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS.)
Ayat di atas lanjutnya menjelaskan bahwa surga ‘Adn diperuntukkan untuk bapak-bapak yang shaleh, istri-istri yang shalehah, keturunan-keturunan yang shaleh dan shalehah.
"Ibnu Katsir rahimakumullah menjelaskan maksud ayat ini bahwa Allah akan mengumpulkan seseorang bersama keluarganya, orang tua, istri dan anak-cucunya di surga. Ini adalah dalil satu keluarga bisa masuk surga bersama," ujar Dirut Yayasan Al Masjid Indonesia Global Relief ini.
Muhammad Alif juga menyinggung tentang orang tua dan anak saling tarik-menarik ke surga dengan memberi syafaat.Fasilitas yang Allah sediakan agar keluarga bisa masuk surga bersama yaitu mereka akan saling tarik-menarik agar bisa masuk surga dan berada di dalam surga yang tingkatnya sama.
"Hal ini Allah anugerahkan agar mereka bisa berkumpul bersama. Bisa jadi sang anak berada di surga tertinggi, sedangkan orang tua berada di surga terendah, maka sang anak mengangkat derajat orang tuanya ke surga yang lebih atas, demikian juga sebaliknya," terang Anggota LDK Bidang Pembinaan Generasi Muda MUI Sumatera Utara ini.
Anak bisa kata dia, bisa mengangkat derajat orang tua mereka, hal ini telah diketahui oleh kaum muslimin dengan banyak dalil.Misalnya anak sebagai amal jariyah yang terus mendoakan orang tuanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu bermanfaatnya dan doa anak yang shalih”
Demikian juga derajat orang tua naik karena istigfar anaknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ,“Sesungguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga lalu dia pun bertanya, ‘Dari mana ini?’ Dijawab, ‘Karena istigfar anakmu untukmu.’Orang tua pun bisa menarik anaknya ke tingkatan surga yang lebih tinggi,
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
” (QS. Ath Thuur: 21)" terang Muhammad Alif Khalifah di masjid yang dipadati jemaah termasuk Ketua BKM Jamik Al Al-Qanitin, Ponda, Sekretaris Sadat Ardiyansyah dan pengurus BKM lainnya.(Tiar/MSC)