MEDIASELEKTIF.COM - Di balik setiap kesuksesan, selalu ada kisah perjuangan yang penuh makna. Salah satunya adalah perjalanan hidup Guru MIN 3 Medan Nora Sirait, seorang pendidik yang menapaki jalannya dari sawah hingga ke panggung pendidikan nasional.
Lahir di Porsea pada 3 Mei 1989 sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara, ia tumbuh dalam keluarga petani padi yang hidup sederhana. Namun, keterbatasan ekonomi tak pernah menjadi penghalang bagi mimpinya.
Sejak kecil, pesan orang tuanya selalu terngiang dalam pikirannya "Rajin-rajinlah sekolah, tuntutlah ilmu, agar kelak menjadi orang yang bermanfaat dan tidak seperti orang tuamu ini."
Pesan sederhana ini menjadi bahan bakar bagi tekadnya untuk terus belajar dan berjuang.
Nora melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan jurusan FKIP Matematika. Ia tak sekadar menuntaskan studi, tetapi juga berhasil meraih predikat wisudawan terbaik tahun 2011. Namun, impiannya untuk melanjutkan ke jenjang S2 dan S3 harus tertunda karena kondisi ekonomi. Meski begitu, semangat belajarnya tak pernah padam.
Sejak 2010, ia mengabdikan diri sebagai guru honorer di SD Muhammadiyah 03 Medan hingga 2018. Selama itu, ia aktif mengikuti berbagai pelatihan dan semakin menyadari bahwa berbagi ilmu adalah panggilan hatinya. Ia ingin lebih dari sekadar mengajar di kelas—ia ingin menjadi fasilitator yang mampu menginspirasi dan meningkatkan kualitas para pendidik di Indonesia.
Langkah besar pertama dalam kariernya terjadi pada 2019, saat ia berhasil lulus sebagai CPNS. Tak ingin berhenti di situ, ia terus mengembangkan diri hingga akhirnya pada 2021, ia terpilih sebagai Fasilitator Numerasi (Fasda) MI.
Tugasnya sebagai fasilitator membawanya ke Kota Nias dan Kota Medan, mendampingi 25 Kelompok Kerja Guru (KKG). Dari sini, ia semakin memahami betapa pentingnya peningkatan kualitas guru dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik.
Tak berhenti di situ, pada 2023, ia meraih pencapaian baru sebagai penulis soal Asesmen Kompetensi Guru (AKG) tingkat TK. Berawal dari keinginannya untuk memahami lebih dalam soal AKG yang pernah ia ikuti pada 2021, ia pun bertekad menjadi bagian dari tim penyusun soal tersebut. Tekadnya berbuah manis, ia berhasil lolos seleksi dan berkontribusi dalam penyusunan soal.
Tahun 2024 menjadi babak baru dalam perjalanannya. Ia berhasil lolos seleksi sebagai penulis soal Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) Numerasi MI tingkat nasional. Ia juga menjadi satu-satunya perwakilan dari Sumatera Utara yang terpilih sebagai penulis soal. Menjadi bagian dari tim AKMI bukanlah tugas mudah. Penyusunan soal yang menantang, proses seleksi yang ketat, serta tuntutan untuk menciptakan soal berkualitas menjadi tantangan tersendiri.
"Kualitas soal menunjukkan kualitas jati diri juga," ungkapnya.
Ada saat-saat di mana ia merasa lelah, bahkan tak jarang air mata mengiringi perjalanannya. Namun, bagi Nora, setiap tantangan adalah kesempatan untuk berkembang.
Kini, berbagai kesempatan membawanya menjelajahi banyak tempat di Indonesia. Jika harus mengandalkan biaya sendiri, mungkin mustahil baginya untuk berkeliling ke berbagai provinsi. Namun, ilmu dan kerja keras membukakan jalan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Dari anak petani yang bercita-cita tinggi, kini Nora Sirait menjadi sosok inspiratif dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia adalah bukti nyata bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. Dengan tekad, kerja keras, dan semangat belajar, seseorang bisa mencapai hal-hal luar biasa.
Perjalanannya dari guru honorer hingga fasilitator nasional menunjukkan bahwa setiap tantangan bisa diubah menjadi kesempatan. Ia tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga membawa dampak positif bagi banyak pendidik di seluruh negeri.
"Saya percaya bahwa ilmu adalah kunci untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi banyak orang," pungkasnya.
Nora terus melangkah, mengukir jejak dalam dunia pendidikan Indonesia—membawa harapan, inspirasi, dan semangat bagi para pendidik lainnya.(Rel/MSC)