MEDIASELEKTIF.COM - Zahra Almira Rahmi Harahap, Siswi MIN 1 Dairi yang setiap semester menyandang juara 1 sejak ia duduk di kelas 1. Tanpa bergeser dan belum tergantikan mesti tingkatan kelas terus naik hingga ia saat ini duduk di kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah.
Zahra panggilan akrabnya. Ia lahir di tanah Pakpak dan berdarah kental batak, campuran suku mandailing dari ayahnya dan suku pakpak dari ibunya. Ayahnya bernama Sabaruddin Harahap dan ibunya Asmayuningsih Berutu.
Terlahir dari orang tua yang sederhana dengan pekerjaan ayahnya sebagai supir angkutan umum di kabupaten Dairi dan ibu yang seorang guru sekolah dasar, tak membuat Zahra menjadi anak yang biasa-biasa saja.
Ia mampu berprestasi dengan kesederhanaanya, bahkan hingga duduk dikelas 4 saat ini, ia belum pernah menurun hasil belajar dan selalu menyandang juara 1.
Paras mungil yang ia miliki dan juga sikap yang ramah kepada guru dan teman-teman membuatnya mampu menjalani hari-hari di sekolah dengan banyak kemudahan, bahkan tak hanya satu dua guru yang mengatakan bahwa ia adalah sosok yang serius dalam belajar, cekatan, mudah dalam memahami pelajaran dan senantiasa ramah dalam keseharian.
Seperti kata pepatah, mempertahankan lebih sulit dari merebut. Walau dalam tingkatan kelas Zahra tetap meraih juara, namun Zahra tak hanya berprestasi dalam bidang mata pelajaran, iapun pernah menjuarai lomba karya seni mewarnai tingkat sekolah dasar se Kabupaten Dairi.
Jadi bukan banya cerdas dalam belajar ilmu pengetahuan, ia juga memiliki bakat seni yang patut diacungi jempol.
Sempat mengupas sedikit kiat suksesnya mempertahankan juara 1 tiap semester, Zahra mengatakan ia hanya berkegiatan seperti anak-anak pada umumnya, bermain, belajar, beribadah dan membantu orang tua dengan pekerjaan yang mudah di rumah.
"Tidak ada yang spesial kak, sayapun sama seperti anak-anak lain yang berkegiatan sehari-hari adalah bersekolah, belajar, bermain juga sama teman-teman, sholat dan mengaji, saya juga membantu sedikit pekerjaan rumah yang mudah dan mampu saya kerjaan untuk membantu orang tua", ujar Zahra.
Menurut Sabaruddin Harahap, Zahra sehari-hari tak ia bebani dengan pekerjaan rumah yang berlebih, sebisa yang ia kerjakan itulah yang sabaruddin dan istrinya embankan kepada Zahra. Belajar bagi orang tua Zahra adalah keharusan namun mereka tidak pernah menekankan bahwa anaknya harus juara, karena menurut mereka itu merupakan beban padahal dengan memberi pemahaman kepada anak mengenai proses belajar dengan baik adalah salah satu cara yang cukup ampuh agar mereka bersungguh-sungguh belajar.
“Saya dan bundanya tak pernah menekankan keharusan juara selama sekolah, namun kami beri pemahaman kepada Zahra bahwa belajar adalah keharusan agar ia bisa lebih, namun ternyata dengan begitu Zahra senantiasa belajar dirumah, ia rajin mengerjakan tugas dan selalu mengulang kembali pelajaran yang ia dapat dirumah”, ungkap sabaruddin.
“Bahkan ia tak pernah melewatkan belajar kembali dirumah sepulang sekolah, memang bundanyalah yang sangat besar perannya dibanding saya, karena selalu mendampingi Zahra belajar dirumah”,tegas sabaruddin.
Rupanya Zahra sudah terbiasa dengan rutinitas belajar seperti itu sejak ia duduk di pendidikan usia dini yang ada di Sidikalang, Dairi tempat tinggalnya. Tak hanya bidang akademik yang ia kuasai, seni menggambar, mewarnai dan menulis indah pun rupanya ia lihai terbukti dengan meraih juara 1 se Kabupaten Dairi pada perayaan pesta budaya njuah-njuah tahun 2024 pada ajang mewarnai gambar gerga.
Orang tuanya pun kerap mengatakan bahwa Zahra gemar membuat gambar dan tulisan yang menarik sehingga jiwa seninya memang sudah ada sejak ia mulai bersekolah.
Sebagai kepala madrasah, Sumarto A.F Sitanggang memberikan pujian terhadap jejak prestasi Zahra Almira Rahmi Harahap. Ia pun yakin bahwa kedepan siswa seperti Zahra inilah yang akan mengharumkan MIN 1 Dairi nantinya dan bisa menjadi pelopor bagi siswa lain di Kabupaten Dairi terkhusus di madrasahnya.(Rel/MSC)
