MEDIASELEKTIF.COM - Natal bukan sekadar perayaan untuk memperingati atau mengenang kembali peristiwa kelahiran Yesus yang terjadi lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Natal bukan merayakan hari ulang tahun Yesus. Lebih dalam daripada hal itu, natal bermakna Allah mewujudkan solidaritas paripurna terhadap manusia yang lemah dan berdosa. Manusia pun hendaknya bersetia kawan dengan mereka yang berada di pojok kehidupan.
Semangat inilah dinyatakan dalam Perayaan Natal Bimas Katolik Kementerian Agama Kota Medan, Kamis (9/1/2025).
Perayaan ini dilaksanakan bersama dengan anak-anak Panti Asuhan Bhakti Luhur, Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.
Temanya “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem (Luk 2:15)” dan subtema “Dalam Sukacita Natal, Kita Bangun Solidaritas dan Kedamaian di Tengah Keberagaman”.
Perayaan natal Bimas Katolik Kota Medan diawali dengan misa kudus yang dipimpin oleh RP. Philipus Alex Sutanto, SVD dan RP. Paulus Halek Bere, SSCC.
Puluhan guru agama, pengawas, dan penyuluh yang berada di bawah naungan penyelenggara Katolik hadir bersama dengan sejumlah undangan. Setelah misa, acara dilanjutkan dengan kegiatan keakraban melalui sejumlah hiburan, kata-kata sambutan, dan ramah-tamah.
Dalam kata sambutannya, Ketua Panitia Ricardo Simamora, S.Ag menjelaskan alasan memilih Panti Asuhan Bhakti Luhur sebagai tempat perayaan natal Bimas Katolik Kota Medan adalah seruan tema natal tahun ini. “Dengan merayakan natal di sini, kita telah pergi ke Betlehem dan melihat Yesus dalam diri anak-anak panti ini’, katanya seraya berterima kasih kepada para suster yang bersedia menerima Bimas Katolik.
Penyelenggara Bimas Katolik Kota Medan Pinta Omastri Pandiangan, MSP merasakan natal ini sederhana, tetapi membawa kebahagiaan. Ia bersyukur luar biasa menyaksikan anak-anak panti asuhan yang tetap ceria walau terbatas. Pinta meminta warga Bimas Katolik membangun solidaritas dan bela rasa. “Berkat yang kita peroleh harus kita bagikan kepada sesama. Mari kita meningkatkan kesetiakawanan,” pesannya.
Sementara itu, Pembimbing Masyarakat Katolik Kemenag Kanwil Sumut Marihuttua Pasaribu, S.Ag, M.Si menyatakan kekaguman terhadap perayaan yang sederhana ini. “Sangat mengesankan, kita meninggalkan aktivitas kita untuk bersama-sama dengan anak-anak di panti ini.
Inilah Betlehem kita. Walau sederhana, tetapi ada sukacita. Saya harap ini menjadi inspirasi bagi Bimas Katolik kota/kabupaten lain,” katanya.
Pembimas juga mengingatkan warga Bimas Katolik Kota Medan agar menghayati pesan natal dengan bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Pergi sekarang ke Betlehem berarti melakukan yang terbaik di tempat kerja. “Betlehem kita adalah kantor, kelompok binaan, dan peserta didik kita. Mari kita menjadikan tempat kita bertugas sebagai pengejawantahan iman, persaudaran, dan bela rasa”, katanya.
Panti Asuhan Bhakti Luhur Martubung adalah rumah bagi sekitar 20 anak yang memiliki keterbatasan, baik keterbatasan mental maupun fisik. Mereka berasal dari berbagai suku dan agama, tetapi menyatu dalam semangat persaudaraan. Panti ini dilayani oleh Suster ALMA atau Asosiasi Lembaga Misionaris Awam, sebuah institusi sekuler yang bergerak di bidang pendidikan, pewartaan, dan perawatan anak-anak cacat.
Kehadiran Bimas Katolik disambut dengan gembira warga Panti Asuhan Bhakti Luhur. “Kedatangan saudara memberi makna bagi kami yang berada di pojok kehidupan ini. Karena kami dikunjungi, kini kami merasa tidak sendiri. Kami didukung dan dicintai,” ungkap Suster Kepala Panti Asuhan. Sebagai wujud solidaritas dan dukungan kepada anak-anak panti asuhan Bhakti Luhur, Bimas Katolik memberikan bantuan sosial.(Rel/MSC)