Teks Foto: Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2,.Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala saat acara Silaturahmi dengan Wartawan Sabtu (23/11/2024).(Foto/Ist) |
MEDIASELEKTIF.COM - Calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meyakini dirinya sangat terbuka untuk mendapatkan koreksi dari wartawan, sepanjang koreksi tersebut bersifat sehat.
"Meski aku tahu wartawan tak akan memenangkan aku menjadi Gubernur, tapi tanpa wartawan aku tak akan jadi gubernur," sebut Edy Rahmayadi dalam acara Malam Keakraban Edy - Hasan bersama Sahabat Pers, Sabtu (23/11/2024) malam, di RM Wong Solo Jalan Gajah Mada Medan.
Dikatakan Edy dalam acara tersebut didampingi langsung Hasan Basri Sagala, untuk terpilih menjadi seorang gubernur haruslah orang terbaik di Sumatera Utara (Sumut) ini.
"Kalau terpintar itu urutan ke-4, tapi terbaik dan terbersih itu harus nomor satu di Sumut ini," seru Gubernur Sumut periode 2018 - 2023 ini.
Disinggung, apakah dalam pelaksanaan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, 27 November 2024 nanti bakal terindikasi curang."Apakah (Pilkada) nanti curang, pasti. Didunia mana demokrasi itu yang tak curang, curang semua, tapi tak boleh sistemik curangnya," katanya menjawab pertanyaan wartawan.
Ditegaskan Edy, bila (curang) itu terjadi maka wartawan bertanggung jawab mengungkap, termasuk kasus penggelembungan suara pada suatu tempat.
"Kenapa kau diam saja (ada kecurangan), ga berani karena uangnya gede, tak usah kau jadi wartawan," ujarnya dihadapan para wartawan.
Menjawab pertanyaan wartawan lainnya berkenaan keterlibatan Ustad Abdul Somad dalam kampanye Edy - Hasan."Aku manggil Abdul Somad kan ke Tapsel (Tapanuli Selatan), 95% penduduknya Islam, ga mungkin juga aku bawa Abdul Somad ke Humbang Hasundutan, bisa berabe nanti," jawabnya atas hal tersebut.
Diakhir pertemuan bersama wartawan, Edy Rahmayadi berkesempatan menyanyikan lagu Kembali dari Koes Plus, sebelum dia berangkat dan menyalami seluruh wartawan yang hadir diacara itu.(Cok/MSC).