Teks Foto: Bayu Angkasa (Kanan) Siswa MAN 2 Model Medan Raih Penghargaan Inisiator Muda Moderasi Beragama Kemenag RI.(Foto/Ist) |
MEDIASELEKTIF.COM - Bayu Angkasa siswa MAN 2 Model Medan yang saat ini duduk di kelas XI MIPA atau kelas akselerasi percepatan berhasil meraih prestasi bergengsi di lingkungan Kementerian Agama Pusat Jakarta, Bayu dinobatkan sebagai Inisiator Muda Moderasi Beragama tingkat nasional tahun 2024 atau dikenal juga dengan sebutan Duta Moderasi Beragama.
Piagam tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.A., dalam acara yang berlangsung di Hotel Ibis, Bekasi, Jawa Barat, Senin 11 November 2024.
Penghargaan ini merupakan apresiasi tinggi atas peran aktif Bayu dalam mempromosikan dan menebarkan konsep moderasi beragama kha Indonesia di kalangan generasi muda. Bayu merupakan salah satu siswa berprestasi di MAN 2 sebagai bukti saat ini Bayu sedang mengikuti program kelas percepatan yang insya Allah akan tamat dari MAN 2 dalam jangka waktu 2 tahun, karena kecerdasannya Bayu berhasil menunjukkan dedikasi dan pemahaman mendalam terhadap pentingnya nilai-nilai moderasi dalam kehidupan beragama.
Bayu merasa sangat bersyukur kepada Allah swt karena berkat usaha dan doa serta dukungan dari seluruh pihak madrasah MAN 2 akhirnya Bayu dapat meraih prestasi yang sangat membanggakan ini, sebelumnya Bayu tidak pernah bermimpi dapat berhasil menjadi duta Moderasi Beragama, karena untuk menjadi Inisiator Muda Moderasi Beragama tingkat nasional tahun 2024 dapat dikatakan tidak begitu mudah karena harus melalui beberapa tahap ujian dan persiapan yang matang.
Bayu menyampaikan Kegiatan ini diikuti oleh siswa Madrasah Aliyah dari berbagai provinsi yang bertujuan untuk mencari inisiator muda penggerak moderasi beragama, Setelah melalui tahap seleksi yang sanag ketat kemudian penilaian dan presentasi, maka terpilih 40 siswa madrasah yang ditetapkan menjadi Inisiator Muda Moderasi Beragama atau dikenal juga dengan sebutan Duta Moderasi Beragama.
Selanjutnya, duta terpilih akan membawa misi mensosialisasikan moderasi beragama di kalangan sebaya atau generasi muda dan publikasi melalui media sosial (medsos).
Kepala MAN 2 Model Medan Wuri Tamtama Abdi, S.Pdi, M.Pd yang langsung menghadiri acara penetapan Inisiator Muda Moderasi Beragama di Bekasi tersebut bersyukur kepada Allah dan menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi setinggi-tingginya kepada Bayu Angkasa yang telah berhasil menjadi duta Moderasi Beragama, prestasi ini sungguh sangat membanggakan karena Bayu harus bersaing dengan seluruh siswa madrasah yang ada di Indonesia, dengan kecerdasan Bayu dan selalu mensosialisasikan misi moderasi beragama akhirnya Bayu meraih penghargaan tersebut dan itu merupakan suatu kelayakan untuk Bayu yang sejak awal memang sunggu-sungguh dalam mengikuti kegiatan ini.
“Saat ini Indonesia mempunyai tantangan dan ujian besar untuk dapat merubah cara pandang, sikap, perilaku dan misi generasi muda dalam beragama di tengah keberagaman dan variasi pandangan keberagamaan, termasuk siswa madrasah yang kategori masih muda.
Selain itu, generasi muda juga memiliki tantangan menghadapi kelompok yang memiliki cara pandang intoleran dan ekstrem. Dua hal ini dapat berpengaruh pada siswa di Madrasah. Untuk mengantisipasi hal demikian maka di sinilah peran Duta Moderasi diperlukan, saat ini tugas itu sudah berada dalam diri Bayu beserta duta moderasi beragama yang lain,” ungkapnya.
Kepala MAN 2 Model Medan berharap setelah Bayu dinobatkan sebagai Inisiator Muda Moderasi Beragama tingkat nasional tahun 2024 atau dikenal juga dengan sebutan Duta Moderasi Beragama maka Bayu harus perangi cara pandang keberagamaan yang ekstrem, intoleran, keras dan eksklusif, sebab cara pandang yang seperti ini dapat merusak nilai-nilai dasar ajaran Islam, Bayu dapat melakukan perubahan itu baik untuk generasi muda bahkan untuk seluruh lapisan masyarakat.
Wuri melanjutkan, MAN 2 merupakan madrasah yang konsisten moderasi beragama dengan konsep toleransi beragama, di mana hal ini terus diajarkan kepada seluruh guru, pegawai serta siswa-siswi MAN 2, program moderasi beragama menjadi salah satu upaya menguatkan pemahaman dan praktik beragama di MAN 2 agar sesuai dengan esensi keberadaan madrasah. Ada pun esensi beragama yang harus dihayati yaitu menjaga harkat, martabat, dan peradaban manusia, bersikap ‘ditengah’ dan tidak berlebihan sehingga mampu menciptakan lingkungan yang harmonis di antara civitas akademika, menghargai perbedaan, menciptakan persatuan, dan menolak ekstrimisme.(Rel/MSC)