Berawal Penjaga Kantor Berakhir Arsiparis, Buah Manis Kesabaran

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Menjadi pengalaman pertama, Misdal Tanjung, S.Pd.I., yang baru-baru ini diambil sumpah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang digelar di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara (Kanwil Kemenag Sumut). Dia mengaku gembira dengan pelaksanaan agenda tersebut kenangnya, Jum'at (25/10/2024) pagi, di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Sibolga selepas pelaksanaan senam pagi.

Kendati bukan berasal dari jurusan yang linier dengan bidang kearsipan, Misdal sapaan akrabnya mengungkapkan tertarik dengan pengelolaan arsip dan mengaku siap sebagai arsiparis.

Berawal bergabung menjadi honorer di Kankemenag Kota Sibolga sebagai petugas keamanan yang dimulai pada tahun 2004 menjadi hal baru baginya. Terlebih saat itu dia dan keluarga kecilnya diberikan kepercayaan untuk mengelola kantin sekaligus sebagai tempat berteduh pada malam hari.

Menjadi petugas keamanan selama hampir 20 tahun, tentunya banyak memberikan lembaran cerita baik suka maupun duka. Bukan tidak pernah mencoba ikut tes pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), tepatnya mengikuti tes Tenaga Honorer Kategori 2 atau lebih sering disebut THK 2, namun suratan takdir masih berkata lain. Bersabar dan ikhlas menjalani hari-hari sebagai honorer petugas keamanan, akhirnya berbuah manis. 

“Tidak linier dengan jurusan saya, yakni pendidikan agama Islam yang notabene banyak berkutat didalam kelas sebagai guru pendidikan agama Islam, semoga dengan terus belajar akan memberikan hasil yang terbaik di bidang kerja yang baru ini,”papar pria yang juga sesekali disapa Tanjung tersebut.

Sempat putus asa karena usia sudah tidak memungkinkan lagi untuk bergabung dan mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), namun dia yakin dengan usaha dan do'a pasti akan berbuah manis. Hingga tahun 2022 pemerintah lewat program pendataan, akhirnya secercah harapan kembali muncul. 

Dengan usia yang tidak lagi muda, Misdal selalu gigih dengan mengikuti setiap persyaratan demi persyaratan pendaftaran pada data base BKN (Badan Kepegawaian Nasional).

Terdaftar sudah, namun bukan berarti selesai. Misdal masih harus mengikuti proses ujian layaknya ujian CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Dengan uang pas-pasan kala itu, dia berangkat dengan bekal do'a dari keluarga menuju "medan perang" demi merebut NIPPPK. Ya, dia akhirnya tiba di lokasi. Berbagai screening dilewatinya dengan mudah, hingga memasuki ruang ujian dengan perasaan tidak menentu. 

Komputer sudah didepan mata, dan "perang" menjawab soal demi soal dimulai. Hampir 2 jam, akhirnya selesai. Diluar gedung BKN ternyata hujan deras bersambutan dengan petir dan gemuruh.

“Saya sudah jawab ujiannya, selanjutnya hanya berdo'a dan berharap keajaiban dari Allah“, ujarnya mengenang saat dramatis tersebut. 

Selang beberapa hari setelah mengikuti ujian di BKN, Misdal masih harus mengikuti ujian moderasi beragama yang khusus dibuat oleh penyelenggara ujian untuk peserta CPPPK (Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) Kementerian Agama. Ternyata harus berjuang sekali lagi pikirnya. 

"Saya kira sudah selesai ujian di BKN, ya sudah selesai, namun masih ada lagi ujian moderasi beragama", ungkapnya.

Hari pengumuman kelulusan tiba, perasan Misdal semakin tidak karuan. Kalau-kalau tidak lulus. Dan benar saja dia tidak lulus. Yang lulus hanya 5 orang untuk formasi kearsipan. Namun mukjizat itu nyata. Beberapa waktu kemudian, Menteri Agama Republik Indonesia, KH. Yaqut Cholil Qoumas yang saat itu masih menjabat memberikan afirmasi khusus kepada THK 2. Dan dia dinyatakan lulus sebagai arsiparis.

“Saya sadar arsip penting kali untuk dijaga, di sekolah dulu sudah pernah belajar arsip cuma masih dasar-dasarnya saja. Walau saya bukan dari jurusan kearsipan, tapi saya suka menyimpan arsip pribadi sendiri, dan sekarang menyimpan arsip kantor. Bagi teman-teman honorer yang masih berjuang untuk NIP, semoga tahun depan kita semua telah mempunyai NIP semua”, pungkas Misdal.

Itulah rahasia Tuhan, tidak ada yang tahu dan tidak ada yang mustahil. Yang dulunya sebagai penjaga kantor, namun setelah mempunyai NIP dipercayakan oleh pemerintah sebagai Arsiparis.(Rel/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini