Pj Gubernur, Sekda & Ketua Panitia Sibuk, Sumut Target Besar PON XII, Sulit

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Kesibukan yang dilakukan Pj Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni, Sekretaris Daerah Sumut, Arief Trinugroho beserta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) saat ini, diyakini bakal menyulitkan Sumut sebagai tuanrumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Sumut - Aceh dengan target besar (masuk 4 besar).

"Sumatera Utara sebagai tuan rumah mau masuk 5 besar, tahun - tahun lalu (PON), Sumut juga tak masuk 10 besar. Bayangkan kenapa ? Pj Gubernur, Ketua Panitia nggak fokus, saat ini dia lagi Nyalon Bupati, ditinggalkannya tanggung jawabnya yang besar ini. Apalagi, Sekda pergi naik sepeda entah kemana. Pj Gubernur sedang sibuk diduga cawe - cawe, patut kita duga Pj Gubernur saat ini sedang berkampanye didaerah - daerah," kata koordibator aksi dari Presidium Front Marhaenis Indonesia (FMI) Sumatera Utara, Rabu (4/9/2024) didepan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan P Diponegoro Medan.

Menurut kordinator aksi, Sumatera Utara butuh juara umum, karena ini tahap kedua Sumatera Utara menjadi tuanrumah.

"Kita butuh prestasi bukan dinasti..betul nggak kawan-kawan..kita butuh prestasi bukan dinasti," ujarnya.

FMI Sumatera Utara mengkritisir dipilihnya Pj Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni menggantikan Pj Gubernur Sumatera Utara sebelumnya yakni Hasanuddin, padahal menurut Presidium Front Marhaenis Indonesia Sumatera Utara, ada banyak putra - putri terbaik Sumatera Utara terutama bertugas di Jakarta.

Persoalannya, kenapa mereka itu tidak ditempatkan pada posisi sebagai Pj Gubernur.

Sebelumnya, dalam rilis aksinya Presidium Front Marhaenis Indonesia Sumatera Utara, 'Tumbangkan dinasti politik Jokowi di Sumatera Utara secara demokratis', 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir - akhir ini seperti diketahui bersama - sama bahwa presiden Jokowi 'membunuh' lawan - lawan politiknya dengan memanfaatkan kekuasaan dan keluarganya di post - post strategis di sistem pemerintahan Indonesia.

Semua itu dilakukan demi membangun hasrat kekuasaan Jokowi, praktik dinasti politik dilancarkan dengan kecenderungan presiden Jokowi di momentum masa jabatannya agar tetap dilingkaran kekuasaan dari pada mematuhi undang - undang.(Cok/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini