Teks Foto: Laboratorium Teknik Elektro Universitas Pertamina.(Foto/Ist) |
MEDIASELEKTIF.COM - Ternyata, 65% anak-anak yang masuk sekolah dasar saat ini, kemungkinan besar akan bekerja di bidang pekerjaan yang saat ini belum ada. Hal itu diungkap dalam ladalam poran World Economic Forum (2023), disebabkan dinamika cepat era industri dan kebutuhan akan tenaga kerja dengan keterampilan khusus.
Masih dalam laporan yang sama, teridentifikasi sebanyak 50% dari seluruh karyawan global membutuhkan reskilling pada tahun 2025. Karena semakin cepatnya perubahan dalam dunia kerja yang didorong oleh teknologi digital dan otomasi.
Menurut World Economic Forum (2024), berikut enam profesi berprospek tinggi yang akan banyak dicari industri masa depan. Dan apa yang perlu dipelajari untuk mempersiapkan karir di enam bidang tersebut:
*Business Analyst*
Menurut Coursera (2024), analis bisnis menganalisis data untuk memberikan rekomendasi guna kemajuan perusahaan, dengan pendapatan rata-rata lebih dari 8 juta per bulan di Indonesia (Jobstreet, 2024). Keterampilan yang dibutuhkan meliputi keterampilan interpersonal dan analisis menggunakan sistem seperti JIRA, Confluence, dan IBM Rational DOORS.
Di Universitas Prasetya Mulya, analis bisnis bisa dipelajari lewat Program Studi Bisnis. Selain itu, Program Studi Manajemen Universitas Pertamina (UPER) juga menawarkan kurikulum yang mencakup berbagai mata kuliah relevan, seperti Analisis Data Bisnis, Manajemen Proyek, dan Strategi Bisnis.
*Artificial Intelligence*
Data HotCourses (2014) menunjukkan, minat perusahaan terhadap profesi artificial intelligence meningkat 32%. Pendapatan seorang AI specialist bisa mencapai USD $100.000 per tahun (Springboard, 2024).
Untuk jadi AI specialist, dibutuhkan pemahaman analisis big data, penguasaan algoritma, dan pemrograman. Ilmu tersebut dapat dipelajari melalui Program Studi Artificial Intelligence di Universitas Kristen Maranatha melalui program studi Teknik Informatika. Juga melalui Program Studi Ilmu Komputer di UPER dengan peminatan Artificial Intelligence, Data Science, serta Software and Application Development.
*Petrokimia*
Karir di bidang petrokimia semakin diminati dalam industri minyak dan gas bumi, seiring meningkatnya kebutuhan global akan produk petrokimia. Laporan IEA (2023) memproyeksikan permintaan produk petrokimia meningkat 40% pada 2030, yang mencakup produk seperti plastik, pupuk, dan bahan kimia untuk berbagai sektor.
Bidang ini dipelajari melalui program studi Kimia. Misalnya di UPER, dengan peminatan Petro-Oleo Kimia. Sebanyak 96% alumninya sudah bekerja, wirausaha dan studi lanjutan. Diantaranya telah bekerja di PT Pertamina Lubricants, PT Kalbe Farma dan perusahaan multinasional lainnya. Politeknik Industri Petrokimia Banten juga menawarkan pendidikan berorientasi industri di bidang ini. Kedua institusi ini menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin berkarier di sektor petrokimia yang terus berkembang.
*Marketing and Strategy Specialist*
Menurut U.S Bureau of Labor Statistics (2022), sekitar 34.000 lowongan pekerjaan pemasaran dibuka setiap tahunnya dan diperkirakan terus meningkat hingga tahun 2032. Pemasar membutuhkan kreativitas dan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen. Kemampuan menjalin hubungan, intuisi, dan personalisasi membuat para ahli pemasaran menjadi sangat penting, bahkan kini memperluas ke ranah digital.
Keterampilan tersebut dapat diasah melalui program pembelajaran yang disediakan oleh kampus LSPR dalam prodi Digital Media Communication & Advertising. Selain itu juga dapat dipelajari melalui Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina melalui peminatan Broadcasting dan Digital Communication, dengan lulusan yang telah terbukti dapat langsung bekerja di industri pemasaran.
*Robotic Engineer*
Federasi Robotika Internasional (2024) melaporkan bahwa penggunaan robot saat ini mencapai 3,9 juta unit. Alhasil, terjadi peningkatan signifikan dalam kebutuhan pekerja bidang robotik. Seorang insinyur robotik diharapkan mampu merancang, mengembangkan, dan memprogram robot yang bermanfaat di berbagai sektor, seperti manufaktur dan pertanian, serta dalam kehidupan sehari-hari.
Pekerja di bidang ini perlu memiliki keahlian dalam mekatronika, sistem kontrol, dan pemrograman. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mendukung pembelajaran robotik melalui Prodi Teknik Elektro. Sementara di Universitas Pertamina, menyediakan peminatan Automasi dan IoT dalam Prodi Teknik Elektro, yang berfokus pada pengembangan keterampilan perancangan perangkat elektronik.
*Renewable Energy Engineering*
Tuntutan pelestarian lingkungan dan memitigasi dampak negatif gas rumah kaca, meningkatkan kebutuhan pengembangan energi terbarukan. Sehingga mendorong lonjakan permintaan tenaga kerja bidang energi terbarukan hingga 7,88% atau setara 13,7 juta pekerja (IREA, 2022).
UPER menawarkan program pembelajaran yang berfokus pada energi terbarukan melalui Prodi Perminyakan dan peminatan Renewable Energy di Prodi Teknik Mesin, yang mencakup nanosains dan nanoteknologi untuk energi berkelanjutan. Sementara itu, Universitas Pelita Harapan memiliki Prodi Teknik Lingkungan yang juga membahas isu-isu terkait energi terbarukan.(Adv/MSC)