Terapi Hipermetafisika Tasauf Dalam Tanggulangi Perilaku Korupsi

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Dalam memerangi korupsi, pendekatan yang diambil oleh lembaga pemerintah dan anti-korupsi sering kali terfokus pada tindakan pencegahan, penegakan hukum dan reformasi sistem. 

Namun, yang penting pula perlu mempertimbangkan aspek psikologis dan spiritual atau kerohanian sebagai bagian dari solusi komprehensif.

Terapi hypermetafisika tasawuf muncul sebagai pendekatan inovatif yang menggabungkan prinsip-prinsip tasawuf dengan teknik metafisika untuk mendalami kesadaran rohani dan memperbaiki perilaku individu dari dalam (intrinsik).

Pendapat itu dilontarkan Kh Dr Muhammad Sontang Sihotang,S.Si,M.Si, pemerhati falsafah kebijakan publik saat berbincang-bincang dengan media ini di Medan, Jumat (12/7/2024). 

Konteks dan Kebutuhan

Korupsi bukan hanya masalah hukum atau ekonomi, ia juga adalah manifestasi dari kegagalan moral, etika atau adabiah yang mendalam. Dalam beberapa tradisi, khususnya dalam budaya yang menghargai dimensi kerohanian, korupsi dilihat sebagai penyakit hati sampai ke matahati.

"Penyakit yang memerlukan penyembuhan dari dalaman. Terapi hypermetafisika tasawuf menawarkan perspektif yang unik dalam mengatasi penyakit ini, tidak hanya dengan mengubah perilaku tetapi juga dengan mentransformasi cara pandang seseorang terhadap diri sendiri dan dunia sekitarnya atau alam sekitar," ujar Muhammad Sontang yang juga Kepala Lab Fisika Nuklir USU Medan.

Tujuan dan Manfaat

Implementasi terapi hypermetafisika tasawuf dalam agenda setting pemerintahan bertujuan lanjutnya untuk membina kejujuran, integritas, dan transparansi. Melalui refleksi diri yang mendalam dan meditasi, pegawai diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan-kelemahan pribadi yang mungkin mendorong perilaku koruptif. 

Manfaat dari pendekatan ini meliputi :

Peningkatan Kesadaran Diri : Meningkatkan kesadaran diri pegawai tentang motif dan tindakan mereka, mendorong pilihan yang lebih etis dan bertanggung jawab.

Reduksi Stres : Teknik meditasi dan refleksi diri yang digunakan dalam terapi ini dapat mengurangi stres, yang sering kali adalah pemicu dari perilaku tidak etis.

"Penguatan Nilai-nilai Etika / Adab: Memperkuat nilai-nilai etika dalam lingkungan kerja, yang dapat membantu mencegah korupsi sejak awal.

Kohesi dan Kesejahteraan Tim : Membangun rasa kohesi dan kesejahteraan di antara tim, yang dapat mengurangi insentif untuk berperilaku koruptif," terangnya.

Pendekatan dan Metodologi

Pendekatan terapi ini membutuhkan keterlibatan aktif dari semua level organisasi. Program harus dirancang secara kolaboratif, memastikan bahwa sesi-sesi terapi disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan konteks kultural dari lembaga tersebut. 

Metodologi yang digunakan harus mencakup sesi kelompok serta konseling individu, dengan fokus pada pengembangan diri pribadi dan profesional.

Harapan dan Proyeksi Masa Depan

Dengan mengadopsi terapi hypermetafisika tasawuf, diharapkan lembaga pemerintahan dapat mengembangkan alat-alat baru dan efektif untuk menanggulangi korupsi. 

Meskipun pendekatan ini relatif baru dan memerlukan evaluasi serta penyesuaian berkelanjutan, potensi untuk transformasi yang mendasar adalah signifikan.

"Ke depan, penggabungan teknik-teknik tasawuf dan metafisika ini bisa menjadi bagian penting dari strategi anti-korupsi yang holistik, menyediakan solusi yang tidak hanya pragmatis tetapi juga mendalam dan berkesinambungan," kata Muhammad Sontang.

Pengenalan Terapi Hypermetafisika Tasawuf

Terapi hypermetafisika tasawuf, mencakup asal-usul dan prinsip dasarnya.

Metodologi yang digunakan dalam terapi ini, seperti meditasi, zikir, dan introspeksi.

Penerapan Terapi dalam Konteks Korupsi tentang penerapan terapi ini pada individu atau kelompok yang terlibat dalam korupsi.

Analisis Manfaat

Muhammad Sontang menyebutkan dampak psikologis bagaimana terapi ini mempengaruhi kondisi psikologis pelaku korupsi.Dampak Sosial : Pengaruh terapi ini terhadap lingkungan sosial pelaku, termasuk reaksi dari rekan kerja dan masyarakat.

Kepatuhan Hukum: Evaluasi perubahan dalam kepatuhan terhadap norma dan hukum yang berlaku.Manfaat terapi hypermetafisika tasawuf dalam mengatasi korupsi.

Pengembangan Program

Menentukan tujuan spesifik yang ingin dicapai melalui terapi ini, seperti peningkatan etika kerja, pengurangan stres, atau peningkatan kepuasan kerja.Mengembangkan program yang mencakup sesi kelompok dan individu, dengan materi yang disesuaikan untuk kebutuhan spesifik setiap sektor.

Melakukan uji coba program dalam skala kecil untuk mengevaluasi efektivitas dan menerima umpan balik.

Pelatihan dan Sertifikasi

Mengadakan pelatihan profesional untuk calon fasilitator terapi, memastikan mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang tasawuf dan teknik metafisika.

Mengembangkan kriteria sertifikasi untuk fasilitator, memastikan standar kualitas dan keahlian yang konsisten.

Penerapan dan Integrasi

Integrasi dalam Kebijakan Human Resources (HR) Memasukkan terapi ini sebagai bagian dari program pengembangan pegawai dalam Kebijakan Sumber Daya Manusia (HR).

Menjadwalkan sesi terapi secara reguler (misalnya, bulanan atau triwulanan) untuk memastikan dampak jangka panjang.

Monitoring dan Evaluasi

Mengumpulkan umpan balik dari peserta setelah setiap sesi dan melakukan evaluasi berkala terhadap program.

Menetapkan indikator kinerja kunci (Key Performance Index) seperti tingkat kepuasan kerja, laporan perilaku tidak etis, dan tingkat stres, untuk mengukur keberhasilan program.

Memperluas program secara bertahap ke lebih banyak divisi atau sektor setelah menunjukkan keberhasilan dalam pilot dan iterasi awal.

Kolaborasi antar Sektor : Berkolaborasi dengan berbagai sektor untuk berbagi praktek terbaik dan pengalaman dalam penerapan terapi.

Pendekatan Berbasis Teknologi

Platform Digital, Mengembangkan atau menggunakan platform digital untuk sesi terapi online, memudahkan akses bagi pegawai di lokasi yang berbeda.

Menggunakan alat survei dan evaluasi on-line untuk memantau kemajuan dan efektivitas program secara real-time.

Pendanaan dan Dukungan

Alokasi Anggaran, Menjamin alokasi anggaran yang cukup dari manajemen atas untuk implementasi dan pengembangan berkelanjutan dari program.

Dukungan Pemangku Kepentingan: Memastikan dukungan dari semua pemangku kepentingan, termasuk manajemen puncak dan pemimpin tim, untuk meningkatkan adopsi dan komitmen terhadap program.

Menerapkan terapi hypermetafisika tasawuf dalam skala yang lebih luas membutuhkan komitmen jangka panjang, sumber daya yang memadai, dan pendekatan yang sistematis, untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan secara luas dan berkelanjutan.

Implementasi Terapi 

Hypermetafisika Tasawuf dalam menanggulangi perilaku korupsi katanya merupakan pendekatan inovatif yang menggabungkan nilai kerohanian dan teknik metafisika untuk memperkuat integritas, moral dan etika individu. 

Efektivitas Pendekatan Spiritual:

Terapi Hypermetafisika Tasawuf memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran spiritual peserta, yang secara langsung memperkuat nilai-nilai etika dan integritas. 

Hal ini vital dalam memerangi perilaku korupsi menurut Muhammad Sontang seringkali berakar pada kekurangan nilai-nilai tersebut. Perubahan Perilaku Jangka Panjang: Melalui sesi terapi yang konsisten, individu tidak hanya diajarkan untuk menghindari korupsi, tetapi juga mengembangkan kebiasaan dan pemikiran yang mendukung perilaku anti-korupsi secara berkelanjutan.

Pendekatan Holistik:

Terapi ini tidak hanya fokus pada aspek hukum dan aturan, tetapi juga pada perubahan internal individu, menjadikannya strategi yang holistik dalam memerangi korupsi.

Rekomendasi Strategis:

Integrasi dalam Program Pendidikan dan Pelatihan: Memasukkan terapi ini dalam modul pelatihan reguler bagi pegawai di semua level, terutama yang berada di posisi rawan korupsi, akan memperkuat upaya anti-korupsi.

Kolaborasi Lintas Sektor:

Membangun kerjasama antara sektor publik, swasta, dan lembaga pendidikan untuk memperluas jangkauan dan dampak dari terapi ini.

Penilaian dan Evaluasi Berkala:

Mengadakan evaluasi berkala untuk mengukur efektivitas terapi dalam mengurangi insiden korupsi, serta melakukan penyesuaian program berdasarkan data dan umpan balik tersebut.

"Implementasi Terapi Hypermetafisika Tasawuf menawarkan pendekatan yang mendalam dan transformatif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi," papar Muhammad Sontang.

Dengan menanamkan nilai-nilai etika, lanjutnya moral dan spiritual yang kuat, terapi ini berpotensi mengubah paradigma pemberantasan korupsi dari yang semata-mata punitif menjadi preventif dan edukatif. 

"Kesuksesan implementasi ini tentu memerlukan komitmen dari berbagai pihak, alokasi sumber daya yang memadai, dan adaptasi berkelanjutan terhadap dinamika sosial dan budaya yang ada.

Saran untuk Implementasi : rekomendasi tentang cara penerapan terapi ini dalam skala yang lebih luas di berbagai sektor," kata Muhammad Sontang yang juga jurnalis salah satu media online ini.(Bos/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini