Kenapa? Karena sosok pimpinan atau Kadesnya yang bernama Muhammad Ruslan ini, termasuk sosok Kades termuda di seluruh Indonesia. Disamping termuda, Kades yang terbilang ramah dan menyenangkan diajak bicara ini rupanya sosok pekerja keras dan punya segudang pengalaman hidup.
Muhammad Ruslan suami tercinta dari Novita Cahaya Ningrum dan memiliki anak semata wayang Anindia Cahaya Friska yang masih bersekolah TK ini, melakoni berbagai pekerjaan sebelum duduk menjadi Kades Sampali tersebut
'Berbagai pekerjaan telah saya lakoni dan jalani. Bahkan saya sempat dua tahun menjadi pengamen di seputaran persimpangan Aksara Plaza yang kala itu belum terbakar dan selalu dipadati pengunjung," imbuh Ruslan saat perbincangan dengan wartawan di ruang Kerjanya Kantor Kades Sampali, Kamis (15/10/2020) Sore.
Saat melakoni profesi pengamen kala itu, Ruslan mengaku sebagian hasil dari pendapatannya disimpan untuk dapat membayarkan uang sekolahnya setiap bulan. Maklumlah, ayah saya Sagino bekerja sebagai buruh bakau di Sampali.
Sedangkan pekerjaan yang pernah digeluti lainnya seperti mengerjakan lintasan jalan Kereta Api Medan menuju daerah Aceh, ikut proyek pengerjaan lintasan rel listrik Medan-Kuala Namu, pembangunan Tol Rantau Prapat Kota Pinang, bekerja di salah satu hotel berbintang dan lainnya.
Itu semua menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Bahkan, jelasnya lagi, pernah memasuki hotel tempatnya bekerja dahulu karena suatu urusan kerja, sebagian kawan , memaggil dan menyapanya dengan sebutan Pak Kades, ungkap Ruslan tersenyum.
Ruslan yang bersaudara kandung tiga orang, dua perempuan dan dirinya laki-laki dari ibu yang bernama Turisa ini, selalu mendapat wejangan dari keluarga kedua orangtua kandungnya tersebut.
Wejangan dan nasehat kehidupan itu, menjadi cemeti atau cambuk baginya untuk maju dan berhasil menamatkan sekolahnya mulai SD, SMP hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menyinggung pengalaman menjadi Kades termuda di Indonesia, dia mengaku selalu dekat dan mengakomodir persoalan warga. Pernah salah seorang warga datang tiba-tiba dan mengacungkan golok sedangkan stafnya di kantor pada nangis ketakutan.
Menghadapi itu, saya tetap tenang. Ketika masalahnya dijelaskan warga itu baru tersadar dan meminta maaf karena mendengar info sepihak dan salah menilainya membangun ruko di salah satu pertapakan tanah warga.
Tentang proses menjadi Kades Sampali, Ruslan juga menghadapi pengalaman yang mengesankan. Kala itu yang maju 9 orang diantaranya mantan pensiunan pejabat. Setelah menjalani proses pemilihan, tinggal tiga orang dan Alhamdulillah dirinya yang dipilih warga menjadi Kades Sampali.
“Walau sebelumnya suaranya sempat tertinggal”ujarnya
Pada saat proses pemilihan dari tiga calon peserta itu, Ruslan mendapatkan pengalaman spritual karena terus meminta pertolongan pada Allah SWT. “Ada yang menepuk bahu saya dan berkata terus maju dan jangan menyerah kamu akan dipilih warga walau saingan terasa berat.”terangnya
Insya Allah, rupanya bisikan gaib kemungkinan dari leluhurnya itu menjadi kenyataan sebagai Kades Sampali hingga saat ini. Sedangkan untuk lebih mendekatkan diri kepada warga pernah menggelar acara Pesta Rakyat dan mendatangkan Artis dari Jakarta sehingga suasana sangat meriah.
Acara Pesta Rakyat untuk tahun ini, terpaksa kita tunda sesuai anjuran Pemerintah dan kita khususnya Desa Sampali mengikuti protokol kesehatan memerangi pandemic-19 ini, tutup Ruslan mengakhiri perbincangan.(LR/MSC)