MEDAN- Sekelompok massa mengatasnamakan pengurus besar Perhubungan mahasiswa dan pemuda anti korupsi (PB Alami Aksi) menggelar aksi demo didepan kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Jalan P Diponegoro Medan, Kamis (30/1/2020). Mereka menuntut agar Gubsu mencopot Plt Kadis Pendidikan Arsyad Lubis dan Kadis Perhubungan Abdul Haris Lubis segera dicopot serta diminta mengevaluasi kinerja Kadis Pariwisata Propinsi Sumatera Utara Ria Talembanua.
"Kami mendesak Gubernur Sumatera Utara agar konsisten untuk mencopot Arsyad Lubis dan Abdul Haris serta evaluasi kinerja Ria Telaumbanua," kata Hadiar selaku koordinator aksi.
Tidak hanya itu, massa aksi juga mendesak Poldasu dan Kejatisu segera mengusut tuntas dugaan korupsi di Dinas Pendidikan dan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi semasa dipimpin Abdul Haris Lubis.
Termasuk, meminta mengawasi dengan ketat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Festival Danau Toba 2019.
"Copot tapi tak dilepas (Plt Kadis Pendidikan), apa Gubernur tak berani mencopotnya. Gubsu juga kenapa masih mempertahankan Abdul Haris, kita tahu saat dirinya di Bina Marga banyak terindikasi korupsi. Begitu juga dengan di pertahankannya Ria (Telaumbanua) padahal jauh dari pelajarannya beliau itu seorang dokter," ungkapnya.
Malah dikatakannya, soal kekhawatiran terhadap kinerja Ria terjawab saat Festival Danau Toba e (FDT) yang tidak sesuai dan berbanding lurus terhadap dana yang dikucurkan.
"Kita harap Gubernur tidak sampai tutup mata, hati dan telinga. Karena bukan hanya dinas pariwisata saja yang hancur, tapi juga Pemprovsu. Untuk itu, kita minta Gubernur konsisten sebagai pemimpin Sumut," tegasnya.
Adapun, aksi tersebut diterima perwakilan Biro Humas dan Protokoler Provsu, Salman yang menyatakan akan meneruskan seluruh tuntutan tersebut.(Cok/MSC)
"Kami mendesak Gubernur Sumatera Utara agar konsisten untuk mencopot Arsyad Lubis dan Abdul Haris serta evaluasi kinerja Ria Telaumbanua," kata Hadiar selaku koordinator aksi.
Tidak hanya itu, massa aksi juga mendesak Poldasu dan Kejatisu segera mengusut tuntas dugaan korupsi di Dinas Pendidikan dan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi semasa dipimpin Abdul Haris Lubis.
Termasuk, meminta mengawasi dengan ketat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Festival Danau Toba 2019.
"Copot tapi tak dilepas (Plt Kadis Pendidikan), apa Gubernur tak berani mencopotnya. Gubsu juga kenapa masih mempertahankan Abdul Haris, kita tahu saat dirinya di Bina Marga banyak terindikasi korupsi. Begitu juga dengan di pertahankannya Ria (Telaumbanua) padahal jauh dari pelajarannya beliau itu seorang dokter," ungkapnya.
Malah dikatakannya, soal kekhawatiran terhadap kinerja Ria terjawab saat Festival Danau Toba e (FDT) yang tidak sesuai dan berbanding lurus terhadap dana yang dikucurkan.
"Kita harap Gubernur tidak sampai tutup mata, hati dan telinga. Karena bukan hanya dinas pariwisata saja yang hancur, tapi juga Pemprovsu. Untuk itu, kita minta Gubernur konsisten sebagai pemimpin Sumut," tegasnya.
Adapun, aksi tersebut diterima perwakilan Biro Humas dan Protokoler Provsu, Salman yang menyatakan akan meneruskan seluruh tuntutan tersebut.(Cok/MSC)