BATAM– Badan Pengusahaan (BP) Batam menegaskan dalam hal pengelolaan air limbah menjadi pemenuhan kebutuhan ditengah ketersediaan air yang sangat terbatas, secara bertahap telah melakukan pengembangan.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan wartawan unit Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dipimpin Kepala Bagian Pelayanan Media Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Sumut, Harvina Zuhra dan Ketua Forum Wartawan Pemprovsu, Khairul Muslim. Kunjungan diterima Kepala kantor pengelolaan air dan limbah BP Batam yang diwakilkan Kepala Bidang Pengelolaan Waduk, Hadjad Widagdo serta Kepala Sub Direktorat Hubungan Masyarakat BP Batam, Yudi Haripurdaya, Jumat (18/10/2019) dikantor BP Batam.
“Walaupun saat ini kita baru mengkaper sekitar 15 persen, jadi secara bertahap kita melakukan upaya-upaya sanitasi lingungan kita menjadi lebih baik,” kata Hadjad.
Lebih lanjut, diterangkannya, salah satu fungsi dari Shewered system adalah memisahkan antara air kotor yang masuk dalam badan air, hal ini dalam upaya untuk mengurangi kontaminasi.
“Jadi, kita melakukan pengelolaan air limbah tadi, dimulai dari rumah tangga yang seharusnya masuk ke drainase terus masuk kedalam waduk, itu di Batam Center ini kita coba lakukan perpipaan, sehingga limbah tersebut langsung masuk ke pipa disalurkan ke satu tempat pengolahan di bengkong,” paparnya.
Menurutnya, pengolahan dengan satu system yang telah memenuhi baku mutu tersebut, selanjutnya dilepaskan ke laut atau bisa juga dimanfaatkan,”Artinya, kita pompakan lagi ke dalam waduk sehingga menjadi tambahan air baku kita, karena dari total 100 persen air yang dipakai ada 30 persen yang hilang yang menjadi limbah,” terangnya kembali.
Untuk itulah, ditegaskan Hadjad, BP Batam dalam hal ini bukan hanya memanfaatkan air itu untuk kebutuhan, namun juga menyelamatkan lingkungan, menyelamatkan badan air di waduk-waduk dengan shewered system.(Cok/MSC)
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan wartawan unit Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dipimpin Kepala Bagian Pelayanan Media Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Sumut, Harvina Zuhra dan Ketua Forum Wartawan Pemprovsu, Khairul Muslim. Kunjungan diterima Kepala kantor pengelolaan air dan limbah BP Batam yang diwakilkan Kepala Bidang Pengelolaan Waduk, Hadjad Widagdo serta Kepala Sub Direktorat Hubungan Masyarakat BP Batam, Yudi Haripurdaya, Jumat (18/10/2019) dikantor BP Batam.
“Walaupun saat ini kita baru mengkaper sekitar 15 persen, jadi secara bertahap kita melakukan upaya-upaya sanitasi lingungan kita menjadi lebih baik,” kata Hadjad.
Lebih lanjut, diterangkannya, salah satu fungsi dari Shewered system adalah memisahkan antara air kotor yang masuk dalam badan air, hal ini dalam upaya untuk mengurangi kontaminasi.
“Jadi, kita melakukan pengelolaan air limbah tadi, dimulai dari rumah tangga yang seharusnya masuk ke drainase terus masuk kedalam waduk, itu di Batam Center ini kita coba lakukan perpipaan, sehingga limbah tersebut langsung masuk ke pipa disalurkan ke satu tempat pengolahan di bengkong,” paparnya.
Menurutnya, pengolahan dengan satu system yang telah memenuhi baku mutu tersebut, selanjutnya dilepaskan ke laut atau bisa juga dimanfaatkan,”Artinya, kita pompakan lagi ke dalam waduk sehingga menjadi tambahan air baku kita, karena dari total 100 persen air yang dipakai ada 30 persen yang hilang yang menjadi limbah,” terangnya kembali.
Untuk itulah, ditegaskan Hadjad, BP Batam dalam hal ini bukan hanya memanfaatkan air itu untuk kebutuhan, namun juga menyelamatkan lingkungan, menyelamatkan badan air di waduk-waduk dengan shewered system.(Cok/MSC)