MEDIASELEKTIF.COM - Bupati Batubara M Zahir optimis Kantor Bupati Batubara akan segera terwujud dan berfungsi pada tahun 2023 nanti. Saat ini menurutnya masih dalam proses pembebasan lahan sesuai dengan peraturan dan undang-undang harus ada persetujuan dari pihak ketiga, pemilik tanah (HGU) setelah itu pematangan dan pembangunan, serta harus ada tim apraisalnya.
"Target saya tahun 2023 kantor sudah berfungsi. Di mana lokasi yang akan dibangun, tentunya akan ada kajian lebih dulu. Saya butuh tahap pertama ini 50 hektar dari hamparan seluas 350 hektar, karena maunya kantor itu satu lokasi saja sehingga masyarakat yang akan berhubungan itu terkoneksi, tidak bolak balik ke sana kemari, inikan bisa menimbulkan waktu, biaya, pelayanan yang tidak cepat, sehingga visi misi kita bisa berjalan sesuai koridor dan cita-cita saat kampanye dahulu,” ujar Zahir kepada wartawan Senin (2/9/2019).
Permasalahan yang dihadapi pihaknya kata Zahir, adalah tata ruang yang saat ini masih proses pengkajian dan pembahasan di DPRD Batubara.
“Anggaran untuk pembangunan kantor bupati sudah mulai kelihatan sumber anggarannya, karena Inalum ada punya hutang pajak daerah kepada kita lebih kurang Rp200 miliar dan beberapa kali dilakukan pertemuan pihak Inalum berniat baik untuk membayar hutang tersebut secara mencicil dan akan lunas di ujung tahun ini.
“Pembangunan kantor tidak menggunakan APBD induk karena jumlahnya kecil hanya Rp 1,2 T, kalau itu diganggu akan menghambat pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Menurut Zahir, pembangunan kantor Bupati Batubara juga bisa dari dana yang lain bukan hanya dari pembayaran hutang pajak daerah PT Inalum. “Karena Batubara merupakan kawasan strategis provinsi, proyek strategis nasional maka pembangunan kantor bupati pasti akan berhasil, bisa juga dari bantuan CSR,” terangnya.
Zahir juga mengatakan bahwa pihaknya telah merealisasi janji kampanyenya seperti memberikan seragam sekolah kepada semua anak SD dan SMP yang baru masuk tidak mengenal miskin atau kaya, swasta atau negeri.
“Baju seragam diberikan gratis oleh pemerintah, dan sudah kita realisasikan melalui CSR, ada Inalum, Pelindo, Dombama dan ada PT SMA, itulah untungnya ada proyek strategis nasional itu,” kata Zahir.
Zahir berharap ke depan dengan telah beroperasinya pelabuhan yang terhubung dengan KEK Kuala Tanjung maka sebagai kawasan strategis nasional akan semakin banyak lagi CSR yang datang.
“Artinya sumber-sumber pendapatan akan semakin banyak masuk ke Pemkab Batubara. Tinggal bagaimana mengkoneksikan,”jelasnya.
"Target saya tahun 2023 kantor sudah berfungsi. Di mana lokasi yang akan dibangun, tentunya akan ada kajian lebih dulu. Saya butuh tahap pertama ini 50 hektar dari hamparan seluas 350 hektar, karena maunya kantor itu satu lokasi saja sehingga masyarakat yang akan berhubungan itu terkoneksi, tidak bolak balik ke sana kemari, inikan bisa menimbulkan waktu, biaya, pelayanan yang tidak cepat, sehingga visi misi kita bisa berjalan sesuai koridor dan cita-cita saat kampanye dahulu,” ujar Zahir kepada wartawan Senin (2/9/2019).
Permasalahan yang dihadapi pihaknya kata Zahir, adalah tata ruang yang saat ini masih proses pengkajian dan pembahasan di DPRD Batubara.
“Anggaran untuk pembangunan kantor bupati sudah mulai kelihatan sumber anggarannya, karena Inalum ada punya hutang pajak daerah kepada kita lebih kurang Rp200 miliar dan beberapa kali dilakukan pertemuan pihak Inalum berniat baik untuk membayar hutang tersebut secara mencicil dan akan lunas di ujung tahun ini.
“Pembangunan kantor tidak menggunakan APBD induk karena jumlahnya kecil hanya Rp 1,2 T, kalau itu diganggu akan menghambat pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Menurut Zahir, pembangunan kantor Bupati Batubara juga bisa dari dana yang lain bukan hanya dari pembayaran hutang pajak daerah PT Inalum. “Karena Batubara merupakan kawasan strategis provinsi, proyek strategis nasional maka pembangunan kantor bupati pasti akan berhasil, bisa juga dari bantuan CSR,” terangnya.
Zahir juga mengatakan bahwa pihaknya telah merealisasi janji kampanyenya seperti memberikan seragam sekolah kepada semua anak SD dan SMP yang baru masuk tidak mengenal miskin atau kaya, swasta atau negeri.
“Baju seragam diberikan gratis oleh pemerintah, dan sudah kita realisasikan melalui CSR, ada Inalum, Pelindo, Dombama dan ada PT SMA, itulah untungnya ada proyek strategis nasional itu,” kata Zahir.
Zahir berharap ke depan dengan telah beroperasinya pelabuhan yang terhubung dengan KEK Kuala Tanjung maka sebagai kawasan strategis nasional akan semakin banyak lagi CSR yang datang.
“Artinya sumber-sumber pendapatan akan semakin banyak masuk ke Pemkab Batubara. Tinggal bagaimana mengkoneksikan,”jelasnya.