MEDIASELEKTIF.COM – Ribuan warga Kota Medan dan sekitarnya memadati Masjid Agung Medan, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Selasa (20/8/2019). Jemaah yang meluber hingga ke halaman Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut) sangat antusias mendengarkan tausiyah yang disampaikan Ustaz Abdul Somad (UAS).
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah, serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut turut hadir dan mendengarkan tausiyah dari UAS hingga akhir. Diharapkan, kehadiran UAS di Sumut dapat mendorong percepatan pembangunan mewujudkan visi Sumut Bermartabat, yang salah satu misinya adalah mewujudkan masyarakat Sumut yang bermartabat dalam kehidupan karena memiliki iman dan taqwa.
Edy Rahmayadi juga menyampaikan tentang pentingnya bersedekah. Menurutnya, sedekah adalah bagian dari kehidupan manusia yang tidak bisa dilepaskan. “Karena kan kata ulama, sedekah itu bermanfaat dan berguna bagi diri seseorang. Jika sudah tiada, maka amal seseorang putus kecuali tiga, yaitu anak yang soleh, ilmu yang bermanfaat dan sedekah,” ujar Gubernur, saat ditemui wartawan usai Tabligh Akbar dan menghantarkan Ustaz Abdul Somad sampai ke dalam kendaraan.
Disinggung soal posisinya sebagai tamu kehormatan, Edy Rahmayadi tidak menampik. Namun terkait keberdaannya tanpa memberikan kata sambutan di acara itu, Gubernur juga mengaku sengaja menolak permohonan tersebut. “Orang semua sudah lama menunggu Ustaz Abdul Somad,” kata Edy, yang juga Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung Medan.
Sementara dalam ceramahnya, Ustaz Abdul Somad menyampaikan bahwa kekuatan sedekah akan banyak membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi umat manusia. Apalagi yang diberikan menurutnya, tidak membuat seseorang menjadi miskin atau kekurangan, bahkan akan menerima yang jauh lebih besar dari arah yang tidak disangka.
“Nanti orang akan bernaung di bawah sedekah. Karena kalau ada uang kita Rp1 juta, disumbangkan Rp100.000. Yang dibawa mati itu yang Rp100.000, sisanya tinggal di dunia. Makanya jangan takut tak dapat rezeki,” sebut UAS.
Selain itu, UAS juga menyinggung persatuan dan kesatuan yang ada di umat Islam. Sebab jika diibaratkan seperti tiang masjid yang kokoh, maka di dalamnya terdapat besi, batu, pasir dan semen. Kesemuanya tidak terlihat dari luar, namun bersatu bersama menjadi sebuah penyangga gedung.
“Kalau ada tiang, pasti besinya tak nampak. Itulah Gubernur dan Wakil Gubernur kita ini, tidak kelihatan, tetapi mereka punya kekuasaan. Begitu juga batu dan pasir, bagaimana bisa bersatu. Itulah peran ulama yang mempersatukannya. Perekatnya adalah ulama,” jelas UAS.
Di akhir majelis, Ustaz Abdul Somad pun menutup dengan doa agar Sumut sebagai tanah kelahirannya, menjadi provinsi yang bermartabat, baldatun, thayyibatun warobbun ghafur.(Cok/MS)
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah, serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut turut hadir dan mendengarkan tausiyah dari UAS hingga akhir. Diharapkan, kehadiran UAS di Sumut dapat mendorong percepatan pembangunan mewujudkan visi Sumut Bermartabat, yang salah satu misinya adalah mewujudkan masyarakat Sumut yang bermartabat dalam kehidupan karena memiliki iman dan taqwa.
Edy Rahmayadi juga menyampaikan tentang pentingnya bersedekah. Menurutnya, sedekah adalah bagian dari kehidupan manusia yang tidak bisa dilepaskan. “Karena kan kata ulama, sedekah itu bermanfaat dan berguna bagi diri seseorang. Jika sudah tiada, maka amal seseorang putus kecuali tiga, yaitu anak yang soleh, ilmu yang bermanfaat dan sedekah,” ujar Gubernur, saat ditemui wartawan usai Tabligh Akbar dan menghantarkan Ustaz Abdul Somad sampai ke dalam kendaraan.
Disinggung soal posisinya sebagai tamu kehormatan, Edy Rahmayadi tidak menampik. Namun terkait keberdaannya tanpa memberikan kata sambutan di acara itu, Gubernur juga mengaku sengaja menolak permohonan tersebut. “Orang semua sudah lama menunggu Ustaz Abdul Somad,” kata Edy, yang juga Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung Medan.
Sementara dalam ceramahnya, Ustaz Abdul Somad menyampaikan bahwa kekuatan sedekah akan banyak membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi umat manusia. Apalagi yang diberikan menurutnya, tidak membuat seseorang menjadi miskin atau kekurangan, bahkan akan menerima yang jauh lebih besar dari arah yang tidak disangka.
“Nanti orang akan bernaung di bawah sedekah. Karena kalau ada uang kita Rp1 juta, disumbangkan Rp100.000. Yang dibawa mati itu yang Rp100.000, sisanya tinggal di dunia. Makanya jangan takut tak dapat rezeki,” sebut UAS.
Selain itu, UAS juga menyinggung persatuan dan kesatuan yang ada di umat Islam. Sebab jika diibaratkan seperti tiang masjid yang kokoh, maka di dalamnya terdapat besi, batu, pasir dan semen. Kesemuanya tidak terlihat dari luar, namun bersatu bersama menjadi sebuah penyangga gedung.
“Kalau ada tiang, pasti besinya tak nampak. Itulah Gubernur dan Wakil Gubernur kita ini, tidak kelihatan, tetapi mereka punya kekuasaan. Begitu juga batu dan pasir, bagaimana bisa bersatu. Itulah peran ulama yang mempersatukannya. Perekatnya adalah ulama,” jelas UAS.
Di akhir majelis, Ustaz Abdul Somad pun menutup dengan doa agar Sumut sebagai tanah kelahirannya, menjadi provinsi yang bermartabat, baldatun, thayyibatun warobbun ghafur.(Cok/MS)