Kehadiran PLTA Siborpa 114 MW di Tapsel Didukung Dewan

Editor: mediaselektif.com author photo
MEDIASELEKTIF.COM - Komisi VII DPR-RI mitra kerja Kementerian ESDM RI mendorong kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siborpa berkapasitas 114 (3x38) Mega Watt di Tapanuli Selatan.

Dari Jakarta, Ketua Komisi VII DPR-RI Gus Irawan Pasaribu yang dihubungi wartawan dari Sipirok, Rabu (7/11/2018) mengatakan, pihaknya cukup mendukung energi listrik kedepan dari EBT (Energi Baru Terbarukan).

Mengingat, pencapaian target porsi EBT nasional sebesar 23 persen pada 2025, sementara pada saat ini baru sekitar 13 persen.

"DPR cukup mendukung pemerintah untuk kejar target EBT secara nasional,"katanya, sembari berterimakasih kepada Pemkab (Bupati) Tapanuli Selatan atas rencana tersebut.

Legislator dari Fraksi Gerindra ini mengatakan, pembangkit listrik tenaga air atau hydropower cukup sangat ramah lingkungan.

"Bila sudah beroperasi tambah adanya PLTA Batangtoru 510 MW diharap akan berdampak pada pertumbuhan industri di daerah,"katanya. Seperti, di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan - Kabupaten Padanglawas Utara.

Aek Bilah boleh dikatakan masih tertinggal, namun, dengan kehadiran PLTA akan mendorong percepatan pembangunan daerah itu lebih cepat, termasuk peningkatan ekonomi dan mengurangi pengangguran.

"Yang jelasnya, dengan energi listrik akan mendukung pertumbuhan industri,"katanya, seraya memberi contoh insdustri tapioka mengingat dua wilayah tetangga masih memiliki banyak lahan tidur.

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Utara ini mengatakan, akan ada kesadaran baru untuk lebih menjaga ekosistem. Mengingat, air penting sebagai sumber kehidupan termasuk bahan baku pertumbuhan energi.

Pun demikian, Gus Irawan mengimbau agar pihak perusahaan juga dapat menata lingkungan dengan baik, dalam bekerja nantinya tetap mengikuti prosedur perundang-undangan berlaku. 

Sebelumnya, Perseroan Terbatas Siborpa Eco Power (PT. SEP) perusahaan Korea akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Siborpa dengan nilai  investasi ¬238 juta dollar AS. Mulai konstruksi pada 2020, dan selesai 2025.(SAR/MS)
Share:
Komentar

Berita Terkini