MEDIASELEKTIF.COM - Sejak digulirkan tahun 2015 lalu, Dana Desa sudah banyak memberi manfaat bagi masyarakat seperti di Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Tidak saja bidang infrastruktur pembangunan jalan, irigasi, bahkan sudah dapat membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat,"kata Camat Sayur Matinggi A.M Fadhil, yang dihubungi dari Sipirok, Rabu (7/11/2018).
Ia mencontohkan Desa Silaiya Tanjung Leuk dan Lumban Huayan. Kedua desa dari 18 desa di wilayahnya ini hingga saat ini sudah berhasil mengembangkan usaha sewa pelaminan berkad adanya dana desa.
Kepala Desa Silaiya Tanjung Leuk Abdul Jalil Hasibuan terpisah mengatakan, tahun 2017 lalu desa memodali Rp15 juta untuk membeli seperangkat pelaminan untuk disewakan.
"Muda mudi yang mengelolanya sudah memberi masukan pada kas senilai Rp6 juta, sebagian hasil untuk menambah pernak pernik pelaminan,"katanya, seraya menjelaskan sewa sekali pakai variatif Rp500 ribu masyarakat desa, dan Rp1 juta luar desa.
Fadhil lebih lanjut, perbengkelan, jahit menjahit, pembuatan spring bed, tanaman padi organik, budidaya lele dumbo sebuah ekonomi kreatif di daerah itu berkat dana desa. Bahkan seluruh potensi desa sudah terpromosi lewat website desa masing-masing.
"Selain fisik, tahun 2017, fokus kita pemberdayaan ekonomi/ekonomi kreatif dikelola Badan Usaha Milik desa (Bumdes) yang resmi dilembagakan di tahun 2018 sekaligus penambahan modal."
"Sama dengan harapan Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo - Presiden RI Joko Widodo. Harapan kita juga tahun 2019 dan seterusnya ekonomi masyarakat dapat semakin kuat berkat adanya dana desa," tutup Fadhil.(SAR/MS)
"Tidak saja bidang infrastruktur pembangunan jalan, irigasi, bahkan sudah dapat membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat,"kata Camat Sayur Matinggi A.M Fadhil, yang dihubungi dari Sipirok, Rabu (7/11/2018).
Ia mencontohkan Desa Silaiya Tanjung Leuk dan Lumban Huayan. Kedua desa dari 18 desa di wilayahnya ini hingga saat ini sudah berhasil mengembangkan usaha sewa pelaminan berkad adanya dana desa.
Kepala Desa Silaiya Tanjung Leuk Abdul Jalil Hasibuan terpisah mengatakan, tahun 2017 lalu desa memodali Rp15 juta untuk membeli seperangkat pelaminan untuk disewakan.
"Muda mudi yang mengelolanya sudah memberi masukan pada kas senilai Rp6 juta, sebagian hasil untuk menambah pernak pernik pelaminan,"katanya, seraya menjelaskan sewa sekali pakai variatif Rp500 ribu masyarakat desa, dan Rp1 juta luar desa.
Fadhil lebih lanjut, perbengkelan, jahit menjahit, pembuatan spring bed, tanaman padi organik, budidaya lele dumbo sebuah ekonomi kreatif di daerah itu berkat dana desa. Bahkan seluruh potensi desa sudah terpromosi lewat website desa masing-masing.
"Selain fisik, tahun 2017, fokus kita pemberdayaan ekonomi/ekonomi kreatif dikelola Badan Usaha Milik desa (Bumdes) yang resmi dilembagakan di tahun 2018 sekaligus penambahan modal."
"Sama dengan harapan Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo - Presiden RI Joko Widodo. Harapan kita juga tahun 2019 dan seterusnya ekonomi masyarakat dapat semakin kuat berkat adanya dana desa," tutup Fadhil.(SAR/MS)